Pasangkaret penutup debu pada master silinder kopling. Pasang reservor kembali pada master silinder. Lakukan langkah bleeding. Share : Facebook Google+ Twitter. 0 Response to "Cara Melepas (Membongkar), Memeriksa dan Memasang Master Silinder Kopling" Entri Populer. Pemeriksaan Motor Starter. Untuk menghidupkan kendaraan dibutuhkan
0% found this document useful 0 votes823 views8 pagesDescriptiondiagnosis kerusakan koplingCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes823 views8 pagesSoal Ulangan Diagnosis Kopling 2018Jump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Contoh: minyak kelapa, minyak kacang, minyak jagung, minyak wijen, margarin, kemiri, santan, kelapa.
a. Clutch Pedal Pedal kopling berada pada ruang pengemudi. Pembongkaran unit pedal kopling dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut  Lepaskan push-rod dengan melepas split pin no. 1 dan melepas pin penahan push-rod no. 2.  Lepaskan mur pengunci poros pedal no. 4  Lepaskan baut poros pedal no. 8  Lepaskan pegas pengembali pedal no. 9  Lepaskan pedal no. 10  Lepaskan bushing-bushing pada poros pedal no. 11 Komponen-komponen unit pedal kopling jarang mengalami kerusakan, kecuali karet stopper, bushing dan pegas pengembali. Setelah unit pedal kopling terbongkar maka periksalah secara visual kondisi stopper, bushing dan pegas pengembali. Jika ditemukan kondisinya aus/ lemah maka gantilah dengan yang baru. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penggantian bila diperlukan lakukan pemasangan kembali dengan langkah-langkah sebagai berikut  Pasangkan bushing-bushing baru pada poros pedal  Pasangkan pedal pada frame dudukannya  Pasangkan pegas pengembali  Pasangkan baut poros pedal dengan washer dan spring washer jangan sampai ketinggalan  Pasangkan mur pengunci poros pedal dengan washer dan spring washer jangan sampai ketinggalan  Pasangkan push-rod no. 3 pada pedal  Pasangkan pin penahan push-rod no. 2 b. Clutch Master Cylinder Urutan melepas master silinder kopling Clutch master cylinder pada umumnya berada di depan pedal kopling, ada yang berada di ruang pengemudi namun ada juga yang berada di ruang mesin depan, tergantung dari jenis kendaraan. Jumlah minyak pada recervoir harus selalu dijaga dalam jumlah yang cukup. Melepas master silinder dapat dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut  Lepaskan unit push rod dari unit pedal kopling dengan melepas pin penguncinya.  Lepaskan pipa minyak dari master cylinder  Lepaskan baut/ mur pengikat master cylinder ke body  Tarik keluar/ lepaskan master silinder Hal yang perlu diperhatikan dalam melepas master adalah karena minyak kopling merusak cat, maka berhati-hatilah jangan sampai minyak kopling mengenai cat. Bawalah master cylinder dengan wadah atau bungkuslah dengan kain lap. Jika minyak kopling mengenai cat bersihkan dengan segera dan hati-hati dengan kain lap yang menyerap cairan. Setelah master cylinder berada di luar, lakukan pembongkaran dengan langkah-langkah sebagai berikut  Tekan push rod maju/ ke dalam dan lepaskan snap ring dengan tang snap ring Melepas klip pada master silinder kopling  Tarik keluar push-rod  Keluarkan piston unit dengan udara bertekanan Mengeluarkan piston unit pada master silinder kopling  Lakukan pembongkaran piston unit dengan meluruskan piston klip. Membuka klip piston master silinder kopling  Lakukan pemeriksaan komponen-komponen yang sudah dibongkar, yang antara lain Diameter master silinder, diamater piston, piston dan seal, valve assembly dan pegas Bagian-bagian master silinder kopling Bagian-bagian master cylinder sebagaimana terlihat pada gambar di atas, yaitu 1. Recevoir tank, 2. Snap ring, 3. Push rod, 4. Piston and piston seal, 5. Spring retainer, 6. Compression spring, 7. Valve stopper, 8. Conical spring, 9. Valve assembly Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengukuran serta dilakukan perbaikan maupun penggantian komponen yang tidak layak pakai maka pekerjaan selanjutnya adalah merangkai master cylinder unit. Langkah-langkah perakitannya adalah sebagai berikut  Merangkai piston unit dan menguncinya dengan menekan dan membengkokkan klip piston Mengunci klip piston master silinder kopling  Memasukkan piston unit ke dalam silinder master cylinder dengan sebelumnya diberikan pelumasan dengan minyak kopling pada silinder, piston dan seal-nya.  Pasangkan push-rod  Tekan push rod maju/ ke dalam dan pasangkan snap ring dengan tang snap ring Mengunci piston master silinder kopling dengan snap ring Setelah bagian-bagian master cylinder sudah terakit dengan baik, maka pasangkan master cylinder ke dudukannya body kendaraan dengan langkah-langkah sebagai berikut  Pasangkan master silinder ke dudukannya  Pasang dan keraskan baut/ mur pengikat master cylinder ke body  Pasangkan unit push-rod ke unit pedal kopling c. Clutch Release Cylinder Release cylinder terletak dekat pada unit kopling dan biasanya dibautkan pada rumah transmisi. Melepas Release Cylinder dapat dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut  Lepaskan pipa minyak dari release cylinder tutup ujung pipa minyak supaya minyak tidak tumpah  Lepaskan baut pengikat release cylinder  Lepaskan release cylinder dari dudukannya Melepas clutch release cylinder  Keluarkan piston release cylinder dengan udara bertekanan Bagian-bagian release silinder kopling  Lakukan pemeriksaan komponen-komponen yang sudah dibongkar, yang antara lain diameter release silinder, diamater piston, piston dan seal dan pegas.  Lakukan penggantian jika ada komponen yang rusak. Setelah pemeriksaan dan penggantian dilakukan maka release cylinder dapat dirakit kembali dengan langkah kebalikan langkah pembongkaran, dengan sebelumnya pastikan semua komponen bersih dan pada piston dan silinder diberi minyak sebagai pelumasan saat memasang. d. Air Bleeding Mekanisme penggerak kopling tipe hidrolik harus di-bleeding untuk mengeluarkan udara yang masuk ketika pipa-pipa dan atau komponen lain dilepas atau karena kebocoran sistem. Bleeding dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut  Buka tutup bleeder screw dan pasangkan selang plastik transparan pada bleeder screw.  Letakkan ujung selang yang lain pada wadah untuk menampung limpahan minyak.  Pompa pedal kopling dengan perlahan-lahan beberapa waktu  Tahan pedal pada posisi menekan kemudian kendorkan bleeder screw untuk mengeluarkan udara yang tercampur minyak.  Lakukan langkah ke-3 dan ke-4 sampai tidak terdapat gelembung udara pada minyak  Jika sudah tidak terdapat gelembung udara pada minyak, keraskan bleeding screw dan lepaskan selang dan lakukan pengecekan kerja kopling c. Rangkuman 2 1. Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk mengoperasionalkan kopling. 2. Terdapat tiga mekanisme penggerak kopling, yaitu mekanisme mekanik, hidrolik dan pneumatik-hidrolik. 3. Mekanisme mekanik ada tiga jenis, yaitu mekanik kabel, mekanik batang dan mekanik centrifugal 4. Mekanisme penggerak kopling tipe hidrolik harus di-bleeding untuk mengeluarkan udara yang masuk ketika pipa-pipa dan atau komponen lain dilepas atau karena kebocoran sistem. 5. Ada dua tipe master silinder kopling, yaitu girling dan portless. 6. Ada tiga tipe release cylinder kopling, yaitu adjustable, non d. Tugas 2. 1. Buatlah gambar sederhana sket unit mekanisme penggerak kopling tipe mekanik pada sepeda motor dan jelaskan prinsip kerjanya! e. Tes Formatif 2 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pengoperasian kopling! 2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis sistem pengoperasian kopling! 3. Uraikan konsep menaikkan/ melipat gandakan tenaga/ gaya dorong pada sistem mekanisme penggerak kopling tipe hidrolis! 4. Jelaskan dengan gambar cara kerja master silinder tipe portless! 5. Sebutkan dan beri penjelasan singkat, jenis-jenis release silinder! f. Kunci Jawaban Formatif 2 1. Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk mengoperasionalkan kopling yaitu memutus dan menghubungkan tenaga mesin ke unit pemidah tenaga selanjutnya/ transmisi. 2. Terdapat tiga sistem pengoperasian kopling, yaitu  Mekanisme mekanik Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling yang memanfaatkan sistem mekanis baik itu kabel, batang maupun centrifugal untuk mengoperasionalkan kopling.  Mekanisme Hidrolik Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling yang memanfaatkan sistem hidrolik menggunakan fluida cair untuk mengoperasionalkan kopling. Komponen utamanya meliputi master cylinder, flexible hose dn release cylinder. 2 1 2 2 d d K Q P    Mekanisme Pneumatik-hidrolik/ servo-hidrolik Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling yang memanfaatkan kombinasi sistem hidrolik menggunakan fluida cair dan sistem pneumatik menggunakan fluida gas untuk mengoperasionalkan kopling. 3. Konsep meningkatkan tenaga pada sistem pengoperasian kopling tipe hidrolik adalah dengan mengaplikasikan hukum Pascal. Untuk meningkatkan tenaga/ gaya dorong dilakukan dengan membuat diameter master cylinder lebih kecil daripada diameter release cylinder. Gaya/tenaga dihitung dengan persamaan sebagai berikut Dimana P = gaya pada release cylinder Q = gaya tekan pedal rem K = perbandingan tuas pedal kopling d1= diameter master cylinder d2= diameter release cylinder Bila pedal kopling ditekan maka piston akan bergerak maju dan mendorong minyak mengalir melalui inlet valve ke recervoir dan ke release cylinder. Saat piston terus bergerak maju, tenaga spring retainer yang ditahan oleh conecting rod akan naik/ timbul dan mengkibatkan conecting rod bergerak maju dengan adanya tenaga conical spring, sehingga inlet valve menutup lubang ke recervoir. Ruang “A“ terpisah dari ruang “B“ sehingga tekanan hidrolis di ruang A naik dan tekanan ini diteruskan ke release cylinder. Bila pedal dibebaskan piston akan terdorong mundur oleh tekanan pegas sehingga tekanan hidrolik berkurang. Setelah piston mundur, conecting rod tertarik ke dalam oleh retainer spring sehingga inlet valve membuka saluran ke recervoir dan minyak di ruang “A“ dan “B“ berhubungan kembali. 5. Tipe release silinder yang umum digunakan ada tiga yakni adjustable type, non adjustable type dan free adjustable type. Pada jenis adjustable type untuk menyesuaikan jarak bebas ujung release fork dilakukan dengan menyetel mur penyetelnya. Free edjustable type tidak memerlukan penyetelan karena penyetelan akan terjadi secara otomatis oleh pegas. Pada tipe ini release bearing selalu menempel pada pressure lever atau diaphragm spring. Non adjustable type menyempurnakan free adjustable type, dimana non-adjustable ini panjang push rodnya dapat distel sehingga dapat dijaga release bearing tidak selalu menempel pada pressure lever atau diaphragm spring. h. Lembar Kerja 2 1 Alat dan Bahan a. 1 unit sistem pengoperasian kopling tipe mekanik kabel b. 1 unit sistem pengoperasian kopling tipe mekanik batang c. 1 unit sistem pengoperasian kopling tipe hidrolik d. 1 unit sistem pengoperasian kopling tipe pneumatik-hidrolik e. Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang menyesuaikan kebutuhan. f. Lap / majun. 2 Keselamatan Kerja a. Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Bila perlu mintalah buku manual dari mesin yang digunakan. e. Jangan memukul poros, ulir atau bagian lainnya dengan palu besi secara langsung f. Pasanglah plat kopling dengan center clutch, sehingga posisi plat kopling betul-betul tepat ditengah. 3 Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh dosen/instruktur. c. Lakukan pembongkaran unit sistem pengoperasian kopling dengan langkah yang efektif, efisien dan sistematik! perhatikan buku manual d. Lakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen-komponen sistem pengoperasian kopling yang sudah dilepas! e. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas. f. Diskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan! g. Lakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang dibongkar secara efektif dan efisien! h. Diskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda mengetahui tentang sistem pengoperasian kopling baik tipe mekanik, hidrolik maupun pneumatik-hidrolik! i. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula serta bersihkan tempat kerja! 4 Tugas a. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas. b. Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 2.
Lakukanlangkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah pembongkaran, sedangkan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah : · Tempat persinggungan antara garpu pembebas dengan busing. 1. Perhatikan arah pemasangan plat kopling (bagian menonjol di belakang) 2.
1 langkah - langkah pemasangan master silinder kopling sbb. Kecuali . a. oleskan gemuk dan pasang piston ke dalam silinder b. pasang snapring dan karet penutup debu c. pasang tangki oli cadangan d. pasang master silinder pada dudukan e. pasang pedal kopling 2. Fungsi kampas mobil adalah .
. 0 93 2 478 382 416 169 293
langkah langkah pemasangan master silinder kopling sebagai berikut kecuali